Gambar Sampul Seni Budaya sm.2 · Langkah-Langkah dan Penulisan Kritik Musik
Seni Budaya sm.2 · Langkah-Langkah dan Penulisan Kritik Musik
Zackaria Soetedja, Dewi Suryati, Milasari, Agus Supriatna

24/08/2021 10:47:58

SMA 10 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Seni Budaya

91

C. Langkah-Langkah dan Penulisan Kritik Musik

Bagaimana cara menyampaikan kritik musik? Kritik itu dapat terungkap

lewat cara-cara, seperti berikut:

1.

Kritik hendaknya disusun dengan kata-kata yang sopan dan terarah.

2.

Kritik hendaknya tidak disusun secara emosional.

3.

Kritik yang baik adalah memberikan jalan keluar mengatasi kekurangan

dan kelemahan karya seni memuju perbaikan dan kepuasan.

4.

Ungkapan kritik hendaknya menjadi dasar analisis suatu karya seni.

5.

Dan bagaimana kritik pedagogik dilakukan dalam pembelajaran musik di

sekolah?

Pada hakikatnya, aktivitas kritik seni berhubungan dengan aktivitas musik

yang dilakukan secara konkrit. Berdasarkan teori kritik yang dikemukakan

oleh Feldman (1967), sebagaimana dikutip oleh Bangun (2001), dalam teori

kritik seni dikenal empat tahap kegiatan, yaitu: deskripsi, analisis formal,

interpretasi, dan evaluasi atau penilaian. Untuk dapat mengemukakan kritik

berdasarkan keempat tahap atau langkah itu, terlebih dahulu kita bahas dulu

masing-masing pengertiannya.

Tahap deskripsi,

mengacu pada suatu proses pengumpulan data yang

secara langsung diperoleh oleh kritikus. Dalam tahap ini, kritikus hanya

mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek, yaitu musik atau

pertunjukan musik. Penilaian ‘bagus’ atau ‘tidak bagus’; ‘benar’ atau ‘salah’

tidak masuk dalam tahap ini. Misalnya, mengemukakan pengamatan kritikus

terhadap permainan musik siswa lain dan mengemukakan bagaimana cara

siswa itu mengekspresikan musik yang ia mainkan. Dalam tahap ini siswa

yang memberi kritik tidak mengatakan bahwa permainan musik tidak ekspresif

atau kurang bagus. Perhatikan contoh kritik musik dalam tahap deskripsi

berikut ini.

Kriteria utama musik pop adalah mudah dipahami sehingga harus

sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kebanyakan masyarakat. Musik

pop ini harus mampu menawarkan aspek identifikasi para penggemar

dengan idolanya sehingga faktor non musikal tidak kalah penting, malah

lebih penting (kasus terbaik adalah Madonna, sebab musiknya sendiri

sangat polos dan tanpa makna apa pun, kemampuan vokal amat terbatas

tetapi cara penampilan cara mempresentasikan diri sangat profesional dan

menutup segala yang lain).

92

Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

No.

Pertanyaan

Penjelasan

1

Jelaskan tujuan penulis

dalam tulisan di atas.

2

Apakah penulisan kritik di

atas menggambarkan fakta-

fakta yang ada?

3

Apakah di dalamnya sudah

ada penilaian ‘bagus –

buruk’ atau ‘benar – salah’?

Tahap analisis formal

, mengacu pada suatu proses analisis yang dilakukan

oleh siswa yang memberi kritik atau kritikus terhadap musik yang dimainkan.

Dalam tahap ini, kritikus mengemukakan hasil analisisnya tentang bunyi yang

dihasilkan, baik nada, ritme, harmonisasi akor, dinamika, atau warna suara

dari musik atau lagu yang dimainkan. Dengan kata lain, tahap analisis formal

ini lebih menekankan pada elemen-elemen musik yang dimainkan.

Pada sisi instrumentasinya semula menggunakan gitar, bas, drum set,

vokal. Kemudian diperluas dengan

keyboards

, dan sebagainya. Akhirnya,

tidak ada instrumentasi yang khas pada musik pop. Bisa saja penyanyi pop

diiringi oleh orkes simfoni. Itu hanya aspek kuantitatif, bukan kualitatif.

Bahkan zaman sekarang ini kebanyakan permainan alat musik diganti dan

diprogram dengan computer karena lebih murah dan lebih mudah untuk

prinsip standarisasi.

Yang masih perlu ditambahkan di sini adalah liriknya. Teks suatu lagu

pop hampir 100% berkaitan dengan cinta dalam segala aspek. Dengan

demikian, kenyataan ini cenderung memenuhi pemikiran, mimpi,

khayalan kebanyakan remaja yang menganutnya

Sumber: Dieter Mack, 2006

Perhatikan contoh di atas dan jawab pertanyaan berikut. Tuliskan

jawaban dalam kolom yang tersedia!

Seni Budaya

93

Perhatikan contoh kritik musik dalam tahap analisis formal:

Perhatikan contoh tersebut dan jawab pertanyaan berikut. Tuliskan

jawaban dalam kolom yang tersedia.

Nyak Ina Raseuki (Ubiet):

Remember Maninjau

Dampak dari pengembangan tersebut tidak menghilangkan gaya pop

pada lagu tersebut karena Ubiet tidak melakukan perubahan atau

pengembangan secara utuh pada melodi dasar, tetapi hanya

mengimprovisasi bagian awal, tengah, dan akhir lagu. Bagian untuk

improvisasi yang dilakukan Ubiet sepertinya telah dipersiapkan

sebelumnya oleh Dotty Nugroho sebagai pencipta lagu. Sebagai penyanyi

atau pesuara, Ubiet menginterpretasikan rancangan Dotty tersebut dengan

gaya nyanyi berornamennya yang menyebabkan lagu ini terdengar seperti

perpaduan gaya pop dan etnik Minang.

Improvisasi yang dilakukan Ubiet menyebabkan lagu tersebut

berbentuk: improvisasi 1 – A – improvisasi 2 – B – improvisasi 3 – A’ –

improvisasi 4 – B’ – Coda. Ubiet tidak sekedar melakukan perubahan-

perubahan pada lagu yang akan direproduksi, tetapi mendiskusikan

terlebih dahulu dengan pengiring musiknya. Fenomena ini memperlihatkan

pengetahuannya yang diperoleh melalui model analitik. Pada bagian

improvisasi, yaitu bar 1 – 14 (sampai hitungan ke-2), bar 30 – 34, bar 51 –

59 (sampai hitungan ke-2), dan bar 74 (pada hitungan ke-3) – 80, Ubiet

seolah-olah mengimitasi bunyi instrumen tradisional Minangkabau,

saluang

. Dalam suatu artikel dituliskan tentang gaya Ubiet dalam

menyanyikan lagu tersebut bahwa, “lagu ini tidak hanya mengingatkan

pendengar pada “ranah Minang”, tetapi juga suara

saluang

”. Namun dalam

artikel itu pula Ubiet menegaskan bahwa ia tidak meniru suara saluang,

tetapi mengolah atau memanipulasi bunyi

saluang

secara kreatif. Ubiet

menjelaskan tentang hal tersebut, “..., kalau hanya meniru tanpa

memanipulasinya secara kreatif, kita sebenarnya tidak melakukan apa-

a p a ”.

Sumber: Susi Gustina, 2012

94

Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

No.

Pertanyaan

Penjelasan

1

Jelaskan tujuan penulis dalam

tulisan di atas.

2

Elemen-elemen musik yang

dikemukakan penulis dalam

tulisannya ?

3

Apakah penulisan di

atas memperlihatkan

pandangan analitik seorang

kritikus?

Tahap interpretasi,

mengacu pada suatu proses ketika kritikus memaknai

musik berdasarkan pemahaman dan analisis yang telah dilakukannya dengan

teliti. Menurut Bangun (2011), tahap ini juga tidak bertujuan untuk menilai

musik yang diamati. Perhatikan contoh tahap interpretasi dalam kritik musik:

Realitas Pop yang Artifisial

Hugh Mackay, pada bab

Introduction

, dalam bukunya tentang kajian

gaya hidup dan budaya pop yang cukup berpengaruh (berjudul

Consumption and Everyday Life

), menjelaskan setidaknya ada tiga hal yang

bisa kita jadikan sebagai ciri atau penanda bagi redefinisi budaya pop dan

maknanya dalam kehidupan sehari-hari, yakni:

waste/use up

(apa yang

masih

ngetren

atau apa yang sudah

nggak

musim),

pleasure

(sejauh mana

lagu pop cukup asyik dinikmati),

everyday practice

(kaitan dengan

pengalaman hidup seharihari. Misalnya lirik lagu SMS-nya Trio Macan

yang akrab dengan gejala SMS-mania di kalangan anak muda) dan faktor

lain yang cukup terkait, yakni

related to our identity

(warna musik atau

makna lirik yang dianggap mewakili citra dan hasrat seseorang secara

personal).

Karena itu eksistensi musik pop tak bisa dipisahkan dari gaya hidup

dan fashion, sebagai ‘habitat alami’nya. Bahkan keberadaan dua unsur lain

itu, gaya hidup dan fashion, akhirnya menjadi satu bagian tak terpisahkan

(istilah ngepopnya satu paket) sebagai sebuah produk kultur modernisme,

dengan segenap bentuk komodifikasinya, yang di era cybernetrik ini justru

semakin menjadi-jadi.

Sumber: Heru Emka, 2006

Seni Budaya

95

No.

Pertanyaan

Penjelasan

1

Jelaskan tujuan penulis dalam

tulisan di atas.

2

Makna apa yang ingin

diungkapkan oleh kritikus

dalam tulisan itu ?

3

Apakah penulisan di atas

memperlihatkan adanya

penilaian dari kritikus?

Tahap evaluasi,

mengacu pada suatu proses ketika kritikus menyatakan

pandangan atau kritiknya terhadap musik yang dimainkan. Pada tahap ini lah

kritikus memberi penilaian. Namun, penilaian yang diberikan oleh seorang

kritikus bukan penilaian subjektif yang tidak berdasar, tetapi penilaian yang

dilatarbelakangi oleh pemahaman mendalam terhadap musik, kemampuan

menganalisis musik, dan kemampuan memaknai musik yang dimainkan. Inti

dalam tahap ini adalah ‘baik’ atau ‘buruk’, ‘benar’ atau ‘salah’, atau ‘berhasil’

atau ‘gagal’. Penilaian terhadap ‘baik’, ‘benar’, atau ‘berhasil’ berhubungan

dengan penilaian-penilaian positif yang ditemukan kritikus, sedangkan

penilaian terhadap ‘buruk’, ‘salah’, atau ‘gagal’ berhubungan dengan penilaian-

penilaian negatif. Apa pun bentuk penilaian itu, positif atau negatif, memiliki

tujuan yang baik dalam pembelajaran musik di sekolah, yaitu memotivasi serta

mendukung potensi dan pengetahuan siswa dalam bidang musik. Perhatikan

kritik musik dalam tahap evaluasi berikut:

Bahwa gamelan itu asosiasinya Indonesia, sekalipun Thailand dan Filipina

juga mempunyainya, tidak demikian halnya dengan karya-karya yang

diilhami Indonesia tapi dengan instrumentasi nongamelan. Debussy,

Britten, de Leeuw, Poulenc, Schaat, dll, pada karya-karyanya tertentu

Perhatikan contoh tersebut dan jawab pertanyaan berikut. Tuliskan

jawaban dalam kolom yang tersedia!